Masjid Agung Demak (foto:wikipedia) |
Sejarah
Pada masa walisongo, masjid ini dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para Walisongo. Dan pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah yang merupakan raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 Masehi.
Bersama dengan Wali Songo, Raden Patah mendirikan masjid dengan memberi gambar serupa bulus. Ini merupakan candra sengkala memet, dengan arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka.
Berikut makna dari gambar bulus yang terdiri atas :
1. Kepala yang berarti angka satu
2. 4 kaki berarti angka empat
3. Badan bulus berarti angka nol
4. Ekor bulus berarti angka 1 satu.
Jika angka-angka tersebut digabungkan maka terdiri dari 1401. Gabungan angka tersebut diperkirakan tahun berdirinya masjid agung yaitu pada tahun 1401 Saka tanggal 1 Shofar.
Baca juga : Sejarah kerajaan islam kesultanan Demak
Baca juga : Sejarah kerajaan islam kesultanan Demak
Arsitektur Masjid Agung Demak
Masjid agung demak terdiri dari bangunan-bangunan induk dan serambi.
Bangunan induk
Pada bangungan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai saka tatal.
Bangunan serambi
Sedangkan bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit. Atap limas Masjid terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan;
1. Iman
2. Islam
3. Ihsan
Di Masjid ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, mengandung candra sengkala, yang dapat dibaca Naga Mulat Salira Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.
Selain itu pada bagian dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya dan juga terdapat Museum Masjid Agung Demak, yang berisi berbagai sejarah mengenai riwayat Masjid Agung Demak.
Karena bangungan ini memiliki sejarah yang sangat penting, maka masjid Agung Demak dicalonkan untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1995.
Masjid Agung Demak, akhir abad ke-19 (foto:wikipedia) |
Masjid Agung Demak, 1920-1939 (foto:wikipedia) |
Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Agung_Demak diakses tanggal 18 februari 2015
No comments:
Post a Comment