Saturday, March 14, 2015

Penyanyi Rapper Amerika Temukan Kedamaian Dalam Islam

Ketenaran dan kekayaan tidak langsung membuat seseorang bahagia. Hal itupun terjadi pada rapper dengan nama panggung Naopleon. Rapper tersebut bernama asli Mutah yang sebenarnya lahir di tengah keluarga muslim. Sang ayah merupakan Amerika-Afrika Muslim bernama Salek Beale. Ibunya, Aquilleh Beale, merupakan  muslimah asal Poerto Rico.


Namun kedua orang tuanya meninggal saat Mutah baru berusia tiga tahun yang ditembak mati kelompok garis keras. Mutah pun kemudian dibesarkan oleh sang nenek dalam lingkungan nasrani. Bersama keluarga besar, Mutah hidup dalam kemiskinan, pendidikan yang tidak memadai membuat Mutah menjadi pemuda liar. Bahkan pernah menggunakan narkoba dan tertangkap oleh aparat.

Merasa iba dengan sang nenek yang mengurus banyak cucu dengan membanting tulang akhirnya Mutah ingin merubah nasibnya. Bermula dari pengalaman menjadi rapper jalanan selama bertahun-tahun, Mutah kemudian dipertemukan dengan Tupac Shakur.

"Tupac mengajakku untuk bergabung dengan grup Outlawz dan dari grup itulah aku langsung menjadi seleb," ujarnya dikutip dari Majalah Weekend Trust. 

Setelah menjadi penyanyi, kehidupannya pun berubah. hidup glamor di dunia hiburan pun menjadi rutinitas Mutah. Ia akhirnya dapat memberikan hidup layak bagi sang nenek. Namun apa yang terjadi, Mutah justru tak merasa bahagia. "Apakah ini adalah tujuan akhir hidupku," pertanyaan yang selalu menjadi beban benak pria kelahiran New Jersey tersebut.

Hingga suatu hari ia mendapat banyak masalah, sang nenek meninggal dunia dan tak lama kemudian, Tupac yang menaungi grup rapnya pun meninggal dunia dengan targis.

Penyanyi Rapper Amerika Temukan Kedamaian Dalam Islam
Mutah (foto:google image)
"Aku bertanya-tanya, mengapa segala sesuatu pergi satu per satu? Mengapa semua orang yang memberiku harapan pergi satu per satu. Aku bertanya pada diri sendiri, Apakah ini benar-benar kehidupan? Apakah semua kekerasan dan sakit yang kurasa selalu ada dalam hidup?" ujar Mutah

Setelah itu hidup Mutah menjadi tak karuan seperti kehilangan semangat hidup. Ia pergi dari klub malam satu ke klub lain. Bahkan pernah memukuli adiknya hingga nyaris tewas dalam kondisi mabuk berat. Saat itulah terdapat seorang muslim berada di lokasi.

"Suatu hari aku terlibat perkelahian dengan adikku. Aku terus memukul kepalanya hingga darah tak berhenti mengucur. Lalu kami ditarik terpisah dan salah seorang bertanya, bagaimana jika saat aku sadar esok hari, aku mendapati adiikku terbunuh dengan tanganku sendiri. Sontak aku pun sadar dan sedih. Orang itu lah yang kemudian mengenalkan saya pada Islam," kisah Mutah.

Kemudian ia penasaran dan mulai mempelajari Islam. Hingga ia menemukan tujuan hidupnya dalam islam. Mutah pun memeluk islam dan ingin menjdi muslim sejati, seorang muslim yang kaffah. Setelah berislam, Mutah meninggalkan profesinya sebagai rapper yang merupakan pilihan sulit. Namun dengan mengikhlaskan diri kepada Allah, Mutah pun meninggalkan dunia musik. 

Saat ini Ia telah pindah ke Arab Saudi dan belajar Islam dengan ulama dan masyayikh Saudi menjadi gurunya. Mutah bahkan seringkali menjadi motivator untuk para mualaf. Kisahnya ini juga difilmkan dalam sebuah dokumenter bertajuk "The Life of an Outlaw".

Sumber referensi:

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/10/02/mu1byq-rapper-asal-amerika-ini-temukan-kedamaian-dalam-islam diakses tanggal 15 februari 2015

No comments:

Post a Comment